SELAMAT DATANG DI BLOG TEGUH TETAP TANGGUH, SEMOGA BERMANFAAT. JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR ANDA

PENYESALAN BAGAS (Naskah Drama Tanpa Dialog)

PENYESALAN BAGAS
NASKAH DRAMA TANPA DIALOG
PEMERAN :
Bagas                : ZACKY
Agus                 : FAUZI
Perokok            : YUDHIS
Dokter1            : FAZA
Dokter 2           : FACHRI
Setan               : GALIH
Jin Baik            : KHALISUL IRFAN


NARATOR : Di sebuah sekolah SMP di kota K, terdapat seorang siswa yang  sangat santun, rajin, pandai, dan aktif dalam organisasi kesiswaan. Bagas, siapa yang tak kenal dengannya. Pribadinya yang santun dan prestasinya yang beruntun, membuat teman-teman dan guru terkagum-kagum.
Tepatnya hari rabu yang biru, Waktu menunjukkan pukul 09.30. saatnya Bagas keperpustakaan untuk membaca buku.

BAGAS MASUK PANGGUNG DENGAN WAJAH CERIA, KEMUDIAN MEMBACA BUKU.

NARATOR       : waktu istirahat berakhir, kini waktunya memasuki kelas. Tapi tiba-tiba Bagas menemukan buku yang tergeletak di tangga lantai 2 sekolah. Buku itu berjudul “Habis Gelap Tak Terang-Terang”

NARATOR       : Hari Rabu yang biru telah berganti malam. Saatnya untuk remaja-remaja belajar. Tak lupa sebelum belajar, bagas selalu membaca Al-Qur’an.  Jam berdentum bertanda pukul 9 malam. Belajar…sudah, mengerjakan Karya Tulis….sudah, Bagas teringat pada buku yang Ia temukan. Tiba-tiba……

BAGAS MEMBUKA BUKU YANG DITEMUKAN KEMUDIAN SEBUAH KARTU PELAJAR JATUH DARI BUKU

Narator             : Meysya Candra Mariska, kelas VIII D, alamat jalan Damai, kampung jujur, gang sejahtera, no.2011. yah, itulah nama yang tertera di selembar kartu pelajar yang Ia temukan. Sejenak ia terpaku dengan foto meysya dengan wajah kagum. Tak terasa 15 menit Ia memandangi foto itu.

Narator             : Bagas bergegas mengambil handphone kemudian sms memberitahukan meysya bahwa Ia menemukan buku meysya. Mereka pun sepakat untuk bertemu di depan kelas VIII D untuk mengembalikan buku itu.

Narrator         : Fajar mulai menyingsing. Sang mentari terbangun dari peraduannya. Dengan wajah ceria, sampailah Bagas di sekolah dengan ditemani Agus. 5 menit, 10 menit, pemilik buku “Habis Gelap Tak Terang-Terang” itu tak muncul juga. Akhirnya buku itu diletakkan dimeja Meysya.

Narator          : Satu hari berlalu. Ada yang janggal dengan suasana hati Bagas. Makan jadi tak nyaman, belajar terasa sukar, mau tidur pikiran ngelantur.
hati resah, pikiran tak tentu arah, huh serba salah!!!!!

BAGAS MELAMUN SAMBIL SENYUM-SENYUM SENDIRI, DAN DIIKUTI DENGAN EKSPRESI BINGUNG. KEMUDIAN HANDPHONE BAGAS BERDERING. BAGAS MEMBACA SMS SAMBIL SENYUM TERSIPU MALU.

Narator           : Ternyata eh ternyata sms itu dari Meysya yang mengucapkan terimakasih pada bagas.

PENGGANGGU MASUK MEMPENGARUHI PIKIRAN BAGAS AGAR MEMBALAS SMS MEYSYA. BAGAS MELAMUN, KEMUDIAN SETAN MASUK MEMBAWA TANDA CINTA…

NARATOR       : Hari demi hari kian istimewa buat Bagas. mereka berdua sama-sama mengikuti OSIS, itu yang mengharuskan mereka sering berkomunikasi lewat sms, telepon, dan bertemu. Bagas tak mampu memendam rasa dan diungkapkanlah perasaan itu. Gayung bersambut, Meysya menerima. 

BAGAS MASUK MASUK PANGGUNG SAMBIL SENYUM-SENYUM CERIA.

NARATOR       :Ketidakwarasan itu benar-benar merasuk pada jiwa Bagas. Hari-hari Ia lewati dengan berkaca dan merias diri hingga mengabaikan waktu belajar, mengaji, bahkan sholatpun Ia lewatkan.

Narator           : Hingga tibalah hari penerimaan rapor kenaikan kelas. Bagai disambar petir di siang bolong, ternyata nilai rapor  Bagas sangat turun drastis, dan lebih parahya lagi dia tidak naik kelas.
Hatinya hancur, Seperti Raja berubah menjadi budak, dari sehat menjadi sakit, dari kuat menjadi lemah, dari mawar menjadi duri, dari riang menjadi sedih, dari ramah menjadi amarah, dari muhibbah menjadi musibah. Hingga suatu pagi ia putuskan untuk,,,,,,,

BAGAS MASUK PANGGUNG SAMBIL INGIN MENYALAKAN ROKOK. KEMUDIAN BURU-BURU AGUS MENCEGAH TINDAKAN BAGAS.
AGUS MEREBUT ROKOK ITU KEMUDIAN MEMBERI NASIHAT PADA BAGAS.

Narator           : Sementara itu, di sudut lain ada perokok yang terkena imbasnya.

PEROKOK MASUK KEMUDIAN SAMBIL TERGOPOH-GOPoH DAN BATUK. KEMUDIAN MENINGGAL DAN DISUSUL DOKTER MASUK

Narator          : Bagas pun berusaha bangkit dari keterpurukan. Namun Ujian berikutnya datang. Ia mendapat sms dari meysya yang ternyata masih menyukainya. 

SETAN BURUK DAN JIN BAIK MEMASUKI PANGGUNG SAMBIL MEMPENGARUHI BAGAS. BAGAS BERHASIL MENGGAGALKAN RAYUAN SETAN DENGAN BERUSAHA SIBUK MENGERJAKAN KTI.

Narator           : Bagas pun berhasil menghadapi ujian pertama. 

PONSEL BAGAS BERDERING LAGI. 

Narator           : datanglah ujian berat kedua… 

BAGAS KEMBALI BIMBANG, KEMUDIAN SETAN DAN JIN MASUK MEMPENGARUHI BAGAS. BAGAS BERHASIL DENGAN MENYIBUKKAN DIRI DENGAN MENGAJI

Narator         : ujian kedua pun mampu ia lalui dengan bersusah payah. Namun ujian ketiga semakin berat…  ternyata Meysya menelepon Bagas.

PONSEL BERBUNYI, BAGAS BINGUNG ANTARA MENGANGKAT ATAU TIDAK. SETAN DAN JIN KEMBALI MASUK. BAGAS BIMBANG. TELEPONNYA TIDAK DIANGKAT.

Narator             : Bagas pun lulus ujian ketiga dengan menyibukkan diri membaca Al-Qur’an. Subhanallah luar biasa kegigihan Bagas melawan godaan itu. 

Narator           : Semakin bertambah hari, keimanan itu semakin menguat, pribadi yang hebat pun semakin melekat. Akhirnya Ia bersimpuh dan bersyukur karena Allah telah memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Sambil menangis ia berdoa dan memohon agar dikuatkan hatinya untuk tetap dijalan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar