PANGGUNG KOSONG TERLIHAT DEKORASI DENGAN NUANSA PEDESAAN. TERDENGAR MUSIK ILIR-ILIR.
Narator 1 : Di sebuah desa yang tentram, adem ayem, dan gemah ripah loh jinawi, ada seorang Ibu yang mempunyai anak cantik-cantik, menawan, dan idaman para laki-laki di desa itu. Di suatu hari, sang Ibu pulang dari Pasar membawa belanjaan.
MBOK MENAH MASUK DENGAN MEMBAWA TAMPAH BERISI BERAS, KEMUDIAN MEMPERKENALKAN DIRI KEPADA PENONTON.
Mbok Menah :”Assalamu’alaikum penonton, perkenalkan nama saya Mbok Menah. Saya ini, simboknya para klenting yang cantik-cantik, pinter-pinter, sehat-sehat, berbakti pada orang tua, penurut lagi. Eh, sudah ya penonton, saya permisi mau masak dulu. (KEMUDIAN MBOK MENAH KELUAR PANGGUNG).
Narator 2 : Tak berapa lama kemudian, tibalah para klenting di rumah mereka.
(TERDENGAR MUSIK BERIRAMA KERAS, MENGIRINGI MASUKNYA PARA KLENTING. KEMUDIAN MEREKA MEMPERKENALKAN DIRI).
K.Abang : ”Assalamu’alaikum…para penonton…perkenalkan…kami adalah para klenting anak Mbok Menah. Nama saya Klenting Abang!”
K.Ijo : ”Nama saya Klenting Ijo.”
K.Biru : ”Kalau saya Klenting Biru.”
K.Ungu : ”Kalau saya Klenting Ungu”
K.Pink : ”dan saya adalah klenting Pink”
(TIBA-TIBA KLENTING JADI-JADIAN MASUK PANGGUNG SAMBIL BERLARI)
K.Jadi-jadian : “eh…kakak-kakakku, tungguuuuuu. Penonton, perkenalkan saya klenting klentung klentang klenteng.he…he…
(SEMUA KLENTING MEMARAHI KLENTING JADI-JADIAN. LALU KLENTING JADI-JADIAN KELUAR PANGGUNG)
K.Abang : ”Para penonton, kami ini sangaaat menyayangi simbok kami. Karena simbok kami itu memberikan kebebasan buat kami. Betul’kan adik-adikku?”
Klenting lain : ”Betul…betul…betul…
Narator 1: Tiba-tiba, datanglah seorang wanita yang kumuh dan entah dari mana datangnya.
K.Kuning : ”Permisi…permisi…kolonuwun…spada…”
KLENTING ABANG MENDEKATI KLENTING KUNING
K.Abang : ”Ada apa, mau ketemu siapa?”
K.Kuning : ”Saya…saya…saya ini anak yatim piatu yang tidak memiliki rumah. Saya juga tidak punya orang tua. Saya memohon jadikanlah saya saudara kalian…please…”
K.Ijo : ”Apa? Mau numpang disini?sorry! sudah nggak ada tempat.”
K.Ungu : ”Iya! Lebih baik kamu cari tempat lain saja! Disini tempatnya sudah penuh!
K.Pink : “Iya sana pergi!!”
K.Kuning : ”Please… saya mohon… saya mau disuruh apa saja deh… please…”
K.Biru : ”Plas plis plas plis!ngomongnya saja aneh-aneh sudah sana pergi saja! Nggak level!”
TETAPI KLENTING KUNING TETAP MEMAKSA SAMPAI TERJADI KERIBUTAN. MBOK MENAH DATANG DARI ARAH DALAM.
Mbok Menah : ”Anak-anaku…ada apa toh ini, kedengarannya ribut-ribut!ada apa?” “Lho… siapa ini? Cantik sekali kamu nduk…?” (KEMUDIAN MBOK MENAH MENGHAMPIRI KLENTING KUNING)
K.Kuning : ”Mbok…saya ini seorang pengembara…saya tidak punya orang tua tidak punya rumah…saya hidup sebatang kara… Saya ingin menuntut ilmu di Pondok Pesantren milik ustadz Sanusi, tapi saya tersesat, jadi tolonglah mbok, please……”
Mbok Menah : ”Plis…? Plis iku opo to nduk?” (MBOK MENAH BERTANYA PADA ANAK-ANAKNYA)
K.Abang : ”Alaah…sudahlah mbok! Tidak ada gunanya menanggapi dia.”
Mbok Menah: ”Sudah-sudah, jangan ribut! “Nduk Cah Ayu …Simbok ijinkan kamu tinggal di sini .Tapi kamu harus bantu-bantu disini ya?”
K.Kuning : ”Wuah…! Terima kasih … terima kasih mbok!” (SAMBIL MENCIUM TANGAN SI MBOK BERKALI-KALI DAN KLENTING YANG LAIN MERAS RISIH)
Mbok Menah : ”Iya…iya…iya…eh, tapi ngomong-ngomong siapa namamu nduk?”
K.Kuning :”Saya nggak tahu !” (K. Kuning tampak bingung)
Mbok Menah:”Ya sudah…sudah… mmm…karena pakaianmu kuning-kuning jadi kamu kuberi nama…Klenting Kuning.”
K.Kuning : ”Baik mbok……”
MUSIK GENDING JAWA. MBOK MENAH DAN PARA KLENTING KUNING KELUAR PANGGUNG.
BABAK 2
PANGGUNG KOSONG, KLENTING KUNING MASUK SAMBIL MENYAPU.
Narator 2: Di pagi berikutnya, Klenting Kuning pun bangun pagi-pagi dan bergegas membersihkan rumah mbok Nah.
K.Kuning : ”Para penonton, saya sangaaaat bersyukur, karena saya sekarang mempunyai rumah, Walaupun saya diperlakukan seperti pembantu, tidak apa-apa, asalkan tujuan saya untuk mencari ilmu tersampai.
MBOK MENAH MASUK PANGGUNG, KEMUDIAN SEORANG PENYIAR TV MEMBAWA PENGUMUMAN.
Penyiar TV : “Pengumuman-pengumuman…Barang siapa yang merasa perempuan dan memenuhi persyaratan berikut, Ustadz Sanusi dari dusun seberang mencarikan jodoh untuk anaknya Ande2 Lumut.”
Syarat 1 : Tes Wajah dan IQ, Harus cantik dan pintar
Syarat 2 : Tes agama, Harus bisa mengaji, rajin sholat,
Syarat 3: Tes sikap, baik hati, sabar, suka menabung, dan tidak sombong
Mbok Menah : ”Nduk…Cah Ayu! Baru saja disiarkan di TV, bahwa Ustadz Sanusi mencarikan jodoh untuk Si Ande-ande Lumuten, eh salah….Ande-ande Lumut yang gagah perkasa. Ini peluang untuk kalian! Ayo cepat berangkat! Nanti pendaftarannya keburu tutup!
K.Kuning : ”Mbok, ijinkanlah saya ikut ke sebrang. Saya hanya ingin menuntut ilmu pada Ustadz Sanusi.”
K.Biru :”Heh, kamu di rumah saja! Nggak level!”
Mbok Menah :”Iya nduk…, Kamu di rumah saja, sama simbok.
(KLENTING KUNING MENGGERUTU)
Narator : Mereka pun langsung mengikuti tes privat agar pintar dan dapat memenuhi persyaratan. Sampailah mereka di tempat les privat.
Pak guru : Selamat pagi anak-anak?
Semua Klenting : Pagi paaaak.
Pak Guru : Hari ini Pak Guru akan menguji kalian tentang antonym. Kalau pak guru sebutkan perkataan, kalian harus jawab lawan katanya..mengerti ?
Semua Klenting : mengerti paaaak
Pak guru : Pandai?
Klenting : bodoh !
Pak Guru : Pandai?
Klenting : Rendah!
Pak Guru : Jauh?
Klenting : dekat!
Pak guru : Berjaya?
Klenting : menang !
Pak Guru : salah itu!
Klenting : Betul Itu!
Pak Guru : bodoh!
Klenting : Pandai!
Guru : Bukan itu!
Klenting : iya itu!
Guru : Oh Tuhan!
Klenting : Oh Hamba!
Guru : Diam!
Klenting : ribut!
Guru : itu bukan pertanyaan..Bodoh!
Klenting : itu bukan Jawaban pinter!
Guru : Mati Aku
Klenting :Hidup Kami!
Guru : Kalian gila semua
Klenting : Kalian waras sebagian!
Guru : OK pelajaran sudah habis!
Klenting : KO, pelajaran belum mulai!
GURU MARAH DAN MENINGGALKAN PARA KLENTING, DAN SEMUA KLENTING NAMPAK SANGAT GEMBIRA.
K.pink :”Ya sudah mbok, kami berangkat ya!”
K.Ijo :”Mohon doa restu, Mbok!”
Mbok Menah:”Ya sudah, sana berangkat!”
Narator 1: Para klenting-klenting pun mulai bersiap-siap dan bergegas untuk berangkat ke desa sebrang sambil membawa bekal peralatan kecantikan. Sementara itu, di dekat sungai sudah menunggu seoarang Yuyu kangkang yang menunggu penumpang perahunya.”
Adegan III
YUYU KANGKANG MASUK PANGGUNG SAMBIL BERJOGET-JOGET,DIIRINGI MUSIK CAMPUR SARI “PERAHU LAYAR”.
Yuyu K : “Kok sepi ya? dari pagi sampai siang belum ada penglarais!” (LOGAT MADURA, YUYU KANGKANG DUDUK DI PINGGIR PANGGUNG SAMBIL CELINGAK-CELINGUK)
KEMUDIAN PARA KLENTING MASUK PANGGUNG. SEMUA KLENTING JADI RIBUT MENCARI PERAHU,TIBA-TIBA DATANG YUYU KANGKANG MENAWARKAN JASA.
Yuyu K : ”Duh nona-nona yang cantik-cantik ini mau kemana ta iya?”
K.Ijo : ”Wah…kebetulan ada yuyu kangkang. Yuyu kangkang yang baik dan cakep, tolong dong Kami disebrangkan ke desa sebrang, soalnya kami mau menemui Ande-ande Lumut.”
Yuyu K : ”Oh … Mau ke Desa Sukasuka? Mau menemui Nde-Ande Lumuten ta iya? Boleh-boleh asalkan saya dibayar 1 juta tiap orang, bagaimana? (SAMBIL BEREKPRESI CUEK)
K.Abang :”Wah,mahal sekali,kami tidak punya uang sebanyak itu.”
Yuyu K :”Waah…kalau nggak mau ya sudah, tak tinggal pergi saja!”
SEMUA KLENTING NAMPAK KEBINGUNGAN.
K.ungu :”Eh…eh!Tunggu dulu!”(MENDEKATI YUYU KANGKANG DAN MERAYUNYA) Yuyu kangkang…kamu kan baik dan ganteng! Tolong dong …kami dibantu, sekali-kali gratis kan tidak apa-apa.”
YUYU KANGKANG YANG SEMULA GR KARENA DIRAYU JADI KAGET DAN MARAH.
Yuyu K :” Apa?!! Gratis?!! Duh…aduh…sampeyan jangan seenaknya begitu sama saya!”
YUYU KANGKANG BEREKPRESI BERPIKIR , PARA KLENTING TERLIHAT BINGUNG DAN KECEWA.
Yuyu k :”Mmm…yak! Saya punya jalan keluarnya, dek.
Semua Klenting :”Bagaimana…bagaimana….???”
Yuyu K :”Begini, setelah sampai di seberang… saya minta disun sama sampeyan semuanya. Bagaimana?”
K.Abang :”Ya sudah, kami setuju. Pokoknya kami segera sampai disana!”
Yuyu K :” oke…oke.”
TERDENGAR MUSIK CAMPUR SARI “PERAHU LAYAR”. YUYU KANGKANG DAN PARA KLENTING KELUAR PANGGUNG. YUYU KANGKANG MASUK PANGGUNG LAGI.
Narator 2: KLenting-klenting yang cantik itupun berhasil menyeberangi sungai berkat bentuan Yuyu Kangkang. Klenting kuning juga tak ingin ketinggalan. Dia datang ke sungai mencari perahu untuk menyebrangi sungai.
Yuyu K : “Wuah … dahsyat!”
KEMUDIAN MASUK KLENTING KUNING DENGAN BINGUNG MENCARI PERAHU.KEMUDIAN YUYU KANGKANG LANGSUNG MENAWARKAN JASA.
Yuyu K : ”Hei …! Nona cantik! Sampeyan pasti mau nyebrang ya? Sudah nggak ada perahu disini. Bagaimana kalau saya sebrangkan? Tapi upahnya cium pipi kanan kiri, bagaimana?”
KLENTING KUNING BINGUNG SEJENAK, KEMUDIAN MENYETUJUINYA.
K .Kuning :”Baiklah saya setuju.”
Yuyu K :”Oke…!Oke…!”
TERDENGAR LAGU CAMPUR SARI “PERAHU LAYAR”, TETAPI SEBELUM SAMPAI DITUJUAN, KLENTING KUNING CEPAT-CEPAT MENGOLESI WAJAH DAN TANGANNYA DENGAN KOTORAN, SEHINGGA MEMBUAT YUYU KANGKANG MERASA RISIH.
Yuyu K :”bau apa ini? (MENOLEH KEARAH KLENTING KUNING) duh…aduh rupanya sampeyan yang bau. Sudah pergi sana ! Pusing saya!”
YUYU KANGKANG KELUAR PANGGUNG SAMBIL BERLARI.KLENTING KUNING TERTAWA CEKIKIKAN KEMUDIAN KE LUAR PANGGUNG JUGA.
Narator 1: Sementara itu di desa sebrang, Keluarga Ustadz Sanusi bersiap menunggu para wanita yang akan dipilih menjadi istri ande-ande lumut.”
Adegan IV
ANDE-ANDE LUMUT MASUK PANGGUNG BERSAMA USTADZ SANUSI, MBOK NAH DAN ASISTENNYA YANG MEMBAWA MAP DAN PENSIL BESAR.
A.Lumut : ”Bapak… bagaimana ? Sudah berapa wanita yang mendaftarkan diri?”
Ust. Sanusi : “Bapak ya ndak tau le, tanya sana sama Ibumu!”
Mbok Nah :”Aduh…Le,simbok yo nggak tahu,tanyak saja sama asisten. Aku sudah bayar mahal-mahal, 1 semester Rp 1.500.000,- kok ngasih informasi nggak bisa.
Asisten : ”Mbok… jangan korupsi kenapa sih, bayaranku hanya Rp 100.000,- bilang Rp 1.500.000,-Biar dikira kuaya gitu ta. Masalah informasi lamaran …sampai hari ini, sudah ada 999 peserta.
M.Nah :”Kowe iki wis kebelet tenan to? sabar sedikit kenapa sih, kita tunggu sampai banyak gadis-gadis yang melamar.”
Narator 2 : Datanglah segerombolan lenting nan Ayu dan menawan itu…
Semua Klenting :”Kulonuwun… spada…”
Mbok Nah :”Sana , Ten. Coba dilihat,mungkin…itu yang mau melamar.
Asisten : ”Ya mari-mari silakan masuk pasti nona-nona cantik ini mau melamar juragan Ande-ande lumut.
K.Abang :”Benar sekali asisten, kami mau mendaftar.”
Asisten :”Boleh…boleh…tapi ada beberapa persyaratan , syaratnya apa mbok?”
Mbok Nah :” Kamu ini gimana sih,Ten. Wong catatan sudah lengkap difoto copy dan diperkecil lagi,masa kamu lupa?
Asisten : ”Oh ya mbok saya ingat ada di saku baju.”
Asisten :” Eh … semuanya, dengarkan baik-baik ya..”
Syarat 1: Tes Wajah dan IQ, Harus cantik dan pintar, dapat nilai A dari Bu Markojah
Syarat 2: Tes agama, Harus bisa mengaji, rajin sholat, dapat nilai A dari Bu Lela
Syarat 3: Tes sikap, baik hati, sabar, suka menabung, dan tidak sombong, dapat nilai A dari Bu Siti
Syarat 4: test kesehatan, bisa lari 100 m tanpa bernapas dan dapat nilai A dari Pak Mungit. He…he… bercanda.”
Semua Klenting : ”iya…iya…!”
Asisten : “Semuanya silahkan mengikuti para dewan zuri!”
SEMUA KLENTING MAJU SATU PER SATU DI TES OLEH MBOK RONDO DADAPAN.
Asisten :”Saatnya Pengumuman!”
SEMUA KLENTING – KLENTING RIBUT , MERASA DIRINYA YANG TERPILIH KEMUDIAN DATANG KLENTING KUNING DENGAN BERSAHAJA.
Narator 1: Akhirnya, Klenting yang lemah lembut itu tiba di tempat Ustadz Sanusi dengan wjah penuh harapan dapat bertemu ustadz Sanusi agar menerimanya sebagai murid di pondok pesantren miliknya, tapiiiii…
K.kuning :”Kulonuwun…spada…permisi…saya…”
Asisten :” Silakan…silakan…,tapi seperti peserta lain, nona harus memenuhi beberapa persyratan seperti peserta lain.Tapi baunya kok mak nyossss ya?
K.Kuning : “tapi saya….”
Asisten : “ayo silahkan, tidak apa-apa.”
Mbok NAh :” Aduh bau apa ini?”
Narator 2: kemudian mbok nah, Ustadz Sanusi, dan ande-ande lumut rapat untuk menentukan gadis mana yang akan dipilih ande-ande lumut. Tibalah saatnya pengumuman.”
Asisten :”berdasarkan hasil rapat segitiga antara Ustadz Sanusi, mbok Nah, dan ande-ande lumut, maka hasil keputusannya adalah…….
Bu Lela : Klenting abang, ijo, biru, ungu, pink, kalian tidak bisa mengaji dan sholat, klenting kuning, mengaji nilai A, Sholat nilai A.
Bu Markojah : Semua klenting dinyatakan cantik, kecuali klenting KUning.
Pak Mungit : Klenting jadi-jadian, kamu terkena penyakit cacingan.
Bu lela : Klenting Ungu kamu kurang sopan santun.
Bu siti : “Klenting Kuning, kamu baik hati, sopan santun, sabar, dan sholehah.
Ust. Sanusi : Jadi saya putuskan bahwa yang saya trima menjadi calon menantu saya adalah klenting Kuning. (KLENTING LAIN PINGSAN SEMUA)
KLENTING KUNING LANGSUNG BERDIRI DISAMBUT OLEH ANDE-ANDE LUMUT.
Narator : Kisah ini mengajarkan kita bahwa sebagai hamba Allah, kita tidak boleh berbuat semaunya sendiri, terutama terhadap anak Yatim piatu dan fakir miskin, apalagi mengolok-oloknya. Allah berfirman dalam Q.S An-Nisaa’ ayat 36:

Yang Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar