CIUMAN TERAKHIR SANG AYAH (Cerpen Sabila kelas VII Aisyah)

            Pagi yang sangat cerah, sinar matahari pun mulai menyengat. Aku pun membuka mataku, pelan-pelan tapi pasti aku membuka mataku dan mengarah ke kamar mandi. Aku pun beranjak untuk mandi.

            Saat aku selesai mandi, kucari sosok sang Ayah tercinta. "Ayaaaaah.......Ayaaaaah....!!!" Namun tak ada suara satu orang pun. Aku pun mencari ke seluruh penjuru rumah. Namun hasilnya pun tak kutemukan apa-apa. Aku mulai mencari ke seluruh penjuru rumah, tak kutemukan juga.Aku mulai beranjak keluar dan memanggil-manggilnya  "Ayaaaaaah...... Ayaaaaaah!!!!!!" 

          Aku berlari sekencang-kencangnya dan tak kuasa rasanya meneteskan air mata. Dengan majalah Kim Hyun Jong yang kupegang, ingin rasanya kubuang jauh-jauh. Tetapi berat bagiku. Kupanggil lagi sosok Ayah namun tak ada sahutan sama sekali. Akhirnya aku menemukan sebuah rumah kosong dan Astaghfirullahal'adzim..... Ayahku berada disana. Aku mendengar orang sedang berbicara 

      "Ayah harus dinas ke Singapura...!!!!!"

      "Haaaaahhhh!!!!!:" dengan spontan aku terhentak kaget.

           Aku berlari sekuat dan semampuku menuju pelukan sang Ayah. Aku hanya bisa menangis sambil melihatnya. Tiba-tiba Ayah pun mencium keningku dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

          "Selamat tinggal Ayah........."